Nilai Tradisi Lisan Tutur Adat Takanab untuk Pembentukan Karakter Anak Melalui Layanan Bimbingan dan Konseling
DOI:
https://doi.org/10.30653/003.2024101.82Kata Kunci:
Takanab traditional speech, Takanab values, character formation, guidance and counselingAbstrak
This research aims to understand the essence of local wisdom values in the oral tradition of Takanab traditional speech with a focus on efforts to shape children's character through guidance and counseling services. The method applied in this research is a qualitative descriptive method, with the research subjects being traditional elders who have a deep understanding of the Takanab traditional spoken language. The data collection approach includes semi-structured interviews, observation, and documentation studies. Data analysis is carried out by data reduction, data display, and data verification. The research results show that the oral tradition of Takanab traditional speech includes moral, religious and cultural values that are significant in forming children's character. The research results concluded that in Takanab traditional speech there are values such as honesty, integrity, compassion, justice, responsibility, devotion, forgiveness, tolerance, courtesy, humility, respect, appreciation, hearing, recognition, empathy, sympathy, and discipline. These values can be the basis for forming children's character through information services, group guidance, group counseling and individual counseling in the implementation of guidance and counseling services. An oral tradition-based guidance and counseling approach emphasizes the importance of knowledge transmitted through stories, myths and oral experiences from generation to generation. Traditional narratives are used to provide views on life, values, and solutions to problems faced by individuals. This approach views oral traditions as a source of wisdom that can provide deep insight and help individuals understand the meaning of life in a cultural context and the values rooted in oral traditions are the basis for character formation.
Referensi
Abi, G., Manafe, Y. D., Tuhana, V. E., Studi, P., Komunikasi, I., & Cendana-kupang, U. N. (2022). Natoni Takanab Sebagai Komunikasi Ritual (Studi Etnografi Komunikasi Pada Desa Sainoni TTU). 2(2).
Arvianto, F., & Kharisma, G. I. (2021). Budaya Dan Kearifan Lokal Kerajaan Insana Di Dataran Timor. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 10(1), 117. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v10i1.28540
Banamtuan, M. F. (2016). Upaya Pelestarian Natoni (Tuturanadat) Dalam Budaya Timor Dawan (Atoni Meto). Paradigma, Jurnal Kajian Budaya, 6(1), 74. https://doi.org/10.17510/paradigma.v6i1.82
Budiyono dan, & Yoga. (2017). Menggali Nilai Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Sebagai Sumber Pendidikan Karakter. Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling), 1(1), 92–103. http://regional.kompas.com/read/201
Ceunfin. (2018). Pembentukan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Dalam Pengolahan Ladang Pada Masyarakat Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Profesi Keguruan, 4(1), 37–41.
Cholid, N. (2019). Nilai-Nilai Moral Dalam Kearifan Lokal Budaya Melayu Bangka dan Implikasinya Terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling Masyarakat. Scientia: Jurnal Hasil Penelitian, 4(2), 243–253. https://doi.org/10.32923/sci.v4i2.935
Djakaria, S. (2017). Pembentuk Karakter Bangsa Di Masyarakat.
Irwanto, D. (2018). Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Telaah Pemikiran Kh. Abdurrahman Wahid. Transcommunication, 53(1), 1–8.
Knaufmone. (2022). Tradisi Lisan Natoni Adata Masyarakat Etnis Dawan (Atoin Meto) Terkususnya Desa Oele’u Kecamatan Toianas Kab. Timor Tengah Selatan.
Kosim. (2016). Nilai-Moral Dalam Tradisi Saparan Masyarakat Desa Nogosaren Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. In Universitas Negeri Semarang (Vol. 1, Issue 12).
Kurnia, H., Lili, F., & Kusumawati, I. (2022). Nilai-nilai karakter budaya Belis dalam perkawinan adat masyarakat Desa Benteng Tado Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. 6(2), 311–322.
Muliadi, M. I. (2016). Makna dan Nilai tradisi dalam Masyarakat Mandar. 4(1), 1–23.
Nadhifatuz. (2017). Nilai-Nilai Dan Makna Bimbingan Konseling Islam Dalam Hadis (Studi Hadis Tentang Rukun Islam). 20(2), 124–144.
Neonbasu, G. (2011). Kebudayaan : Sebuah Agenda ( Dalam Bingkai Pulau Timor dan Sekitarnya) (S. Gregor Neonbasu (ed.)). Gramedia Pustaka Utama.
Neonbasu, G. (2017). Citra Manusia Berbudaya; sebuah monografi tentang TIMOR dalam Perspektif melanesia. (G. Neonbasu (ed.); II). Perum LBKN ANTARA Publishing.
Nesi, A. (2018). Tradisi Lisan Takanab Sebagai Wujud Identitas Masyarakat Dawan : Kajian Ekolinguistik Metaforis.
Nesi dan Tube. (2020). Makna Budaya pada Unsur-unsur Paralel dalam Tutur Adat Takanab Cultural Meaning of Parallel Elements in Takanab Customary Speech. 6(1), 41–50. https://doi.org/10.31289/simbollika.v6i1.3411
Pora, S. (2016). Identifikasi Nilai Kearifan Lokal Dalam Tradisi Lisan Masyarakat Ternate. Jurnal ETNOHISTORI, III(1), 43–57.
Rufaedah. (2015). Kajian Nilai-Nilai Bimbingan Dan Konseling Islami, (Telaah Berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist). Risalah; Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 1(Desember), 124–132.
Saunoah, V. B. I. (2019). Kesadaran Sejarah Masyarakat Desa Nansean Timur Melalui Pewarisan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Lopo Atoin Meto Universitas. Universitas Pendidikan Indonesia.
Selan, O. B. W., Wangge, V., & Ajito, T. (2023). Kajian Nilai Budaya ‘ Etu ’ dan Integrasinya dengan Pendidikan Jasmani Adaptif Pada Anak Berkebutuhan Khusus di Kabupaten Nagekeo NTT. Journal on Education, 06(01), 8790–8794.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Sugiyono (ed.); 23rd ed.). ALFABETA, cv.
Suryani, Rahariyoso, & Maulana. (2019). Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Tradisi Lisan Biduk Sayak Masyarakat Desa Jernih. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 3(1), 73–92. https://doi.org/10.22437/titian.v3i1.7028
Utomo, C. B., & Kurniawan, G. F. (2021). Bilamana Tradisi Lisan Menjadi Media Pendidikan Ilmu Sosial Di Masyarakat Gunungpati. 2(2), 169–184.
Zen, D. (2023). Mempertahankan nilai-nilai pendidikan berbasis kearifan lokal melalui tradisi kedurai apem di desa bungin kecamatan bungin kuning kabupaten lebong.